Sabtu, 18 Desember 2010

for teenager

Diposting oleh Melan Oktavia di 07.37 0 komentar
Tawuran pelajar Indonesia disebabkan karena turunnya moral para pelajar Indonesia. Bisa juga karena faktor lingkungan atau adanya masalah dikeluarga mereka yang mereka tidak bisa selesaikan sehingga mereka memilih jalan yang tidak benar untuk melampiaskannya. Atau faktor dari dalam diri mereka yang masih mencari jati diri masing-masing dan sifat mereka yang masih labil dan ikut-ikutan perilaku teman-teman mereka yang sebenarnya tidak patut ditiru. Bisa kita lihat dari gambar berikut ini:



Miris sekali bukan?

Para generasi muda harusnya bisa menunjukkan prestasinya dibidang pendidikan, dibidang olahraga maupun segala bidang yang berarah positif. Bukan malah tawuran, minum-minuman keras, merusak fasilitas umum dan semua perbuatan yang melanggar hukum.

Generasi muda yang harusnya memiliki strategi untuk mengharumkan nama bangsa dan negaranya bukan malah berstrategi untuk tawuran antar sekolah. Generasi muda yang harusnya membawa piala karena prestasinya memenangkan suatu olympiade pendidikan antar negara, bukan malah membawa dan memamerkan samurai, pisau atau golok yang mereka bawa ketengah jalan bersama temen-temannya. Generasi muda harusnya memegang dan memahami suatu buku pelajaran, bukan malahan membawa rokok ditangan kiri dan menggenggam sebotol minuman keras ditangan kanan. Generasi muda yang harusnya membuat orang tua mereka bangga karena prestasi mereka, bukan malah membuat orang tua mereka mengunjungi kantor polisi karena ulah mereka.

Bukankah generasi muda adalah generasi penerus bangsa? Apa jadinya suatu bangsa kalau generasi mudanya tidak berpendidikan dengan baik?

Rabu, 15 Desember 2010

RD for Raditya Dika

Diposting oleh Melan Oktavia di 06.53 0 komentar
Nama Lengkap: Raditya Dika
Nama Panggilan: Radith
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Tempat, Tgl Lahir: Jakarta, 28 Desember 1984


Di Indonesia, Raditya Dika dikenal sebagai penulis buku-buku jenaka.Tulisan-tulisan itu berasal dari blog pribadinya yang kemudian dibukukan. Buku pertamanya berjudul Kambing Jantan masuk kategori best seller. Buku tersebut menampilkan kehidupan Dikung (Raditya Dika) saat kuliah di Australia. Tulisan Radith bisa digolongkan sebagai genre baru.Kala ia merilis buku pertamanya tersebut, memang belum banyak yang masuk ke dunia tulisan komedi. Apalagi bergaya diari pribadi (personal essay).

Karya
Karya pertama yang mengangkat namanya adalah buku berjudul Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh (2005). Buku ini menceritakan kehidupan Radith ketika masih berkuliah di Adelaide, Australia. Cerita yang dibawakan Radith adalah kisah-kisahnya sebagai pelajar Indonesia yang berkuliah di luar negeri. Buku ini ditampilkan dalam format diary (buku harian). Seluruh cerita dalam karyanya tersebut berasal dari blog pribadi terdahulu milik Radith, www.kambingjantan.com, yang sekarang menjadi www.radityadika.com.
Buku keduanya berjudul Cinta Brontosaurus, diterbitkan pada tahun 2006. Hampir sama dengan buku sebelumnya, cerita-cerita dalam buku ini berasal dari kisah keseharian Radith. Namun, buku kedua ini menggunakan format cerita pendek (cerpen) yang bercerita mengenai pengalaman cinta Radith yang sepertinya selalu tidak beruntung. Isi dari buku ini meliputi kisah dari sewaktu Radith mengirim surat cinta pertama ke teman saat SD hingga pengalaman Radith memerhatikan kucing Persia-nya yang jatuh dengan kucing kampung tetangganya.
Buku ketiganya yang berjudul Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa terbit pada tanggal 29 Agustus 2007. Buku ketiga ini mengisahkan Radith yang pernah menjadi badut Monas dalam sehari, mengajar bimbingan belajar, lalu saat Radith dikira hantu penunggu WC, sampai cerita mengenai kutukan orang NTB. Sementara, buku keempatnya berjudul Babi Ngesot : Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang terbit pada bulan April 2008.
Ia juga bermain dalam film yang diangkat dari pengalaman hidupnya, Kambing Jantan: The Movie. Pada pertengahan bulan November 2009, melalui situs resminya, Radith mengumumkan bahwa buku kelimanya yang berjudul Marmut Merah Jambu akan segera terbit dengan jadwal edar sementara pada bulan Desember 2009. Namun pada pertengahan bulan Desember silam, Radith kembali lewat situs resminya menyatakan bahwa buku kelimanya tersebut masih mengalami sedikit perubahan dan juga penambahan cerita pada beberapa bagian, sehingga kemungkinan besar penerbitan buku tersebut akan mundur beberapa waktu.

Perjalanan dan Pemikiran
Radith mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya di blog pribadinya saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Radith juga pernah meraih Penghargaan bertajuk The Online Inspiring Award 2009 dari Indosat. Dari pengalaman itu, ia cetak (print out) tulisan-tulisannya di blog kemudian ia tawarkan naskah cetakan itu ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudia ketika ia ke Gagasmedia, sebuah penerbit buku, naskah itu diterima, meski harus presentasi dahulu.
Radit sukses menjadi penulis karena ia keluar dari arus utama (mainstream). Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adalah ide nama binatang yang selalu ia pakai dalam setap bukunya. Dari buku pertama hingga terbaru, semua judulnya mengandung nama binatang. Bagi Radith, ini adalah selling point-nya.

Bagi Radith, sebagai penulis tetap harus memiliki inovasi. Sebenarnya, pada bulan-bulan pertama, buku pertamanya tidak terlalu laku. Ini, menurut Radith, adalah risiko masuk dalam genre baru. Radith kemudian gencar berpromosi di blog yang ia kelola. Selain itu ia juga gencar promosi dari mulut ke mulut (word of mouth). Radith meminta pembacanya untuk berfoto dengan buku pertamanya itu kemudian dikirim ke Radith. Jadilah ini sebuah strategi pemasaran yang bisa mengelola pembaca sebagai target pasarnya. Menurut Radith, dalam menulis, tidak serta-merta setelah buku terbit, urusan selesai. Kemudian, pemasaran diserahkan kepada penerbit.

Sebaliknya, penulis seharusnya juga menjadi pemasar bagi bukunya sendiri karena sebenarnya penulis juga seniman. Penulis yang kreatif akan menjadikan bukunya sebagai produk yang baginya harus bisa laku di pasaran. Meskipun pada dasarnya buku adalah bukan barang komersial, tetapi memandang buku sebagai sebuah produk berilmu yang pelu dipasarkan adalah sebuah hal yang perlu dilakukan saat ini.
Menjadi penulis sukses bukan berarti tidak ada hambatan. Menurut Radith, hambatan bukan hanya dari industri buku, melainkan juga dari hal-hal yang sifatnya diagonal. Artinya, lawan dari industri buku bisa jadi bukan industri buku lain tapi industri lain yang sebenarnya tidak berhubungan sama sekali seperti hiburan (entertainment), makanan, dan lain-lain. Sebagai contoh, bila ada anak muda memiliki uang 50.000 rupiah, belum tentu ia akan membelanjakannya untuk buku. Bisa jadi uang itu digunakan untuk menonton film di bioskop atau membeli makanan cepat saji. Dan yang jelas, buku bukan pilihan utama.
Bagi Radith hal ini memang sudah lazimkan. Yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi. Tekanan kompetitor bisa menjadi motivasi untuk terus memberikan ide-ide baru dan menggali kemampuan.
Radith kini meneruskan studinya di program ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di Universitas Indonesia. Selain itu, kini ia berkarier di penerbit buku Bukune. Radith bertindak sebagai direktur juga sebagai direktur dan pemimpin redaksi.










sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Raditya_Dika

Selasa, 14 Desember 2010

Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Diposting oleh Melan Oktavia di 08.34 0 komentar
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
  • Orang yang tinggal di daerah tersebut
  • Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain
Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk:
1. Kematian
2. Kelahiran
3. Migrasi

Migrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain, di mana ia bukan merupakan warga negara. Terdapat pula macamnya, proses dan akibat dari migrasi yang dilakukan oleh penduduk.

Macam-macam migrasi adalah:
1. Urbanisasi, perpindahan penduduk dari desa ke kota
2. Transmigrasi, perpindahan penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu negara.

Proses migrasi:
1. Migrasi bertahap
2. Migrasi langsung

Akibat migrasi:
1. Urbanisasi, perpindahan penduduk dari desa kekota
2. Migrasi interegional
3. Migrasi antar negara

3 jenis struktur penduduk:
1. Piramida penduduk stasioner
2. Piramida penduduk muda
3. Piramida penduduk tua

Bentuk piramida penduduk stasioner, muda dan tua:
• Piramida stasioner, menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
• Piramida penduduk muda, menggambarkan keadaan penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang
• Piramida penduduk tua, menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiranyang sangat pesat dan kematian sangat kecil sekali

Pengertian rasio ketergantungan adalah angka yang menunjukkan perbandingan jumlah penduduk golongan umur yang belum produktif dan sudah tidak produktif kerja lagi dengan jumlah penduduk golongan umur produktif kerja.

Pertumbuhan dan perkembangan budaya di Indonesia:
Zaman batu sampai zaman logam
• Zaman batu terbagi menjadi:
- Zaman batu tua (Palaeolithikum)
- Zaman batu muda (Neolithikum)

Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam
    Agama hindu masuk ke Indonesia sekitar pada abad ke-3 dan ke-4, sedangkan agama budha masuk ke Indonesia pada abad ke-5 , agama budha lebih maju daripada agama hindu karena pada agama budha tidak mengenal kasta yang terdapat pada agama hindu.

    Agama islam masuk ke Indonesia pada abad ke-15 dan 16, pemuka agama islam yang menyebarkan agama islam saat itu disebut wali songo.

Kebudayaan barat
Kebudayaan barat memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia. Kita harus dapat memilih mana kebudayaan barat yang positif dan mana yang negatif, yang positif dan menguntungkan untuk kita, dapat kita ambil. Sedangkan yang negatif, sebaiknya kita hindarkan.


Sumber:
buku Ilmu Sosial Dasar Universitas Gunadarma 2010
http://id.wikipedia.org/wiki/Imigrasi
 

Melan Oktavia Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea