Kamis, 31 Maret 2011

Kebudayaan

Diposting oleh Melan Oktavia di 08.19
  • Pengertian kebudayaan
Pengertian kebudayaan menurut beberapa ahli:
1. E. B. Taylor (1871), seorang antropolog, mendefinisikan kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
2. Selo Sumarjan dan Soelaemn Soermadi, merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.
3. Sultan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir
4. Koenjaraningrat mengatakan, bahwa kebudayaan antaralain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
5. A.L Krober dan C. Kluckhon mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
6. C.A Van Peursen mengatakan bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang, berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidp begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.

  •  Unsur-unsur kebudayaan
* 7 unsur kebudayaan universal1. Sistem realigi (sistem kepercayaan)
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Sistem pengetahuan
4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
5. Sistem teknologi dan peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian


  •  kebudayaan dalam dua bentuk wujud
pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujud. Pertama, kebudayaan badaniah (material) dengan ciri dapat dirasa saja. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual).

  •  Wujud kebudayaan
- 3 wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya:
1) Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2) Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.
3) Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

  • Perubahan Kebudayaan
- faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru:
1) terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2) Jika pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
3) Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
4) Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadu landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5) Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktkan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

  •  penyebab terjadinya gerak/ perubahan kebudayaan:
a. sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
b. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.


  •  Kaitan Manusia dan kebudayaan
- hubungan antara manusia dan kebudayaan
manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu:
1. eksternalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivitas, yaitu proses dimana masyarakat menjadi menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

sumber: buku ibd Gunadarma

0 komentar:

 

Melan Oktavia Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea